Senin, 31 Desember 2012

SODRUN (Dada)
Sodrun (dada) merupakan tempatnya islam, kecenderungan-kecenderungan hawa nafsu, godaan-godaan syetan, simpanan-simpanan ilmu, simpanan-simpanan kesan dan lain sebagainya.

aktifitas-aktifitas hidup yang dilakukan manusia didorong oleh kemauan-kemauan yang ada pada sodrun (dada). kemauan-kemauan tersebut saling mempengaruhi. mana yg pengaruhnya besar, dialah yang menang. dan dia akan menjadi pendorong suatu perbuatan.

> kalau pendorong utama suatu perbuatan itu hawa nafsu, maka perbuatan tersebut namanya perbuatan mengikuti hawa nafsu.

> kalau pendorong suatu perbuatan itu godaan syetan, maka perbuatan tersebut namanya mengikuti syetan.

> kalau pendorong utama suatu perbuatan itu keislaman, maka perbuatan itu namanya perbuatan islami.

pertanyaanya : bagaimana caranya agar perbuatan yang kita lakukan selalu islami?

caranya adalah keislaman yang ada di sodrun (dada) diperkuat sehingga bisa mengalahkan pengaruh-pengaruh yang lainnya seperti pengaruh hawa nafsu dan pengaruh syetan atau pengaruh gabungan keduanya.

dengan cara apa memperkuatnya? yaitu dengan cara :
> sodrunnya disirami dengan siraman-siraman keislaman,
> sodrunnya disirami dengan nur Allah,
> sodrunnya dilimpahi hidayah dari Allah.

Dengan cara apa agar ketiga hal tersebut dapat kita dapatkan?

yaitu dengan cara :
1. banyak melakukan kajian-kajian agama islam
2. banyak memohon nur dan hidayah Allah
3. banyak melakukan ibadah
KISAH ANAK KECIL DAN SI PENGUSAHA

Ada sebuah kisah penting yang sangat
menarik dan penuh hikmah di
dalamnya. Sebagai bahan renungan
bagi diri kita semua.
Tersebutlah seorang pengusaha muda
dan kaya. Ia baru saja membeli mobil
mewah, sebuah Jaguar yang
mengkilap. Kini, Sang Pengusaha,
sedang menikmati perjalanannya
dengan mobil baru itu.
Dengan kecepatan penuh, dipacunya
kendaraan itu mengelilingi jalanan
tetangga sekitar dengan penuh rasa
bangga dan prestise.
Di pinggir jalan, tampak beberapa anak
yang sedang bermain sambil melempar
sesuatu. Namun, karena berjalan
terlalu kencang, tak terlalu
diperhatikannya anak-anak itu. Tiba-
tiba, dia melihat seseorang anak kecil
yang melintas dari arah mobil-mobil
yang di parkir di jalan. Tapi, bukan
anak-anak yang tampak melintas
sebelumnya.
"Buk....!" Aah..., ternyata, ada sebuah
batu seukuran kepalan tangan yang
menimpa Jaguar itu yang dilemparkan
si anak itu. Sisi pintu mobil itupun
koyak, tergores batu yang dilontarkan
seseorang.
"Cittt...." ditekannya rem mobil kuat-
kuat. Dengan geram, dimundurkannya
mobil itu menuju tempat arah batu itu
di lemparkan. Jaguar yang tergores,
bukanlah perkara sepele. Apalagi,
kecelakaan itu dilakukan oleh orang
lain, begitu pikir sang pengusaha
dalam hati.
Amarahnya memuncak. Dia pun keluar
mobil dengan tergesa-gesa. Di tariknya
anak yang dia tahu telah melempar
batu ke mobilnya, dan di pojokkannya
anak itu pada sebuah mobil yang
diparkir.
"Apa yang telah kau lakukan!? Lihat
perbuatanmu pada mobil
kesayanganku!!" Lihat goresan itu",
teriaknya sambil menunjuk goresan di
sisi pintu. "Kamu tentu paham, mobil
baru jaguarku ini akan butuh banyak
ongkos dibengkel untuk
memperbaikinya." ujarnya lagi dengan
kesal dan geram, tampak ingin
memukul anak itu.
Si anak tampak menggigil ketakutan
dan pucat, dan berusaha meminta
maaf.
"Maaf Pak, Maaf. Saya benar-benar
minta maaf. Sebab, saya tidak tahu
lagi harus melakukan apa." Air
mukanya tampak ngeri, dan tangannya
bermohon ampun.
"Maaf Pak, aku melemparkan batu itu,
karena tak ada seorang pun yang mau
berhenti...."
Dengan air mata yang mulai
berjatuhan di pipi dan leher, anak tadi
menunjuk ke suatu arah, di dekat
mobil-mobil parkir tadi. "Itu disana
ada kakakku yang lumpuh. Dia
tergelincir, dan terjatuh dari kursi
roda. Saya tak kuat mengangkatnya,
dia terlalu berat, tapi tak seorang pun
yang mau menolongku. Badannya tak
mampu kupapah, dan sekarang dia
sedang kesakitan.."
Kini, ia mulai terisak. Dipandanginya
pengusaha tadi. Matanya berharap
pada wajah yang mulai tercenung itu.
"Maukah Bapak membantuku
mengangkatnya ke kursi roda?
Tolonglah, kakakku terluka, tapi saya
tak sanggup mengangkatnya."
Tak mampu berkata-kata lagi,
pengusaha muda itu terdiam.
Amarahnya mulai sedikit reda setelah
dia melihat seorang lelaki yang
tergeletak yang sedang mengerang
kesakitan.
Kerongkongannya tercekat. Ia hanya
mampu menelan ludah. Segera dia
berjalan menuju lelaki tersebut, di
angkatnya si cacat itu menuju kursi
rodanya. Kemudian, diambilnya sapu
tangan mahal miliknya, untuk
mengusap luka di lutut yang memar
dan tergores, seperti sisi pintu Jaguar
kesayangannya.
Setelah beberapa saat, kedua anak itu
pun berterima kasih, dan mengatakan
bahwa mereka akan baik-baik saja.
"Terima kasih, dan semoga Tuhan akan
membalas perbuatan Bapak."
Keduanya berjalan beriringan,
meninggalkan pengusaha yang masih
nanar menatap kepergian mereka.
Matanya terus mengikuti langkah sang
anak yang mendorong kursi roda itu,
melintasi sisi jalan menuju rumah
mereka.
Berbalik arah, pengusaha tadi
berjalan sangat perlahan
menuju Jaguar miliknya.
Ditelusurinya pintu Jaguar
barunya yang telah tergores itu
oleh lemparan batu tersebut,
sambil merenungkan kejadian
yang baru saja di lewatinya.
Kerusakan yang dialaminya bisa
jadi bukanlah hal sepele, tapi
pengalaman tadi
menghentakkan perasaannya.
Akhirnya ia memilih untuk tak
menghapus goresan itu. Ia
memilih untuk membiarkan
goresan itu, agar tetap
mengingatkannya pada hikmah
ini. Ia menginginkan agar pesan
itu tetap nyata terlihat:
"Janganlah melaju dalam
hidupmu terlalu cepat, karena,
seseorang akan melemparkan
batu untuk menarik
perhatianmu."
Teman, sama halnya dengan
kendaraan, hidup kita akan
selalu berputar, dan dipacu
untuk tetap berjalan. Di setiap
sisinya, hidup itu juga akan
melintasi berbagai macam hal
dan kenyataan. Namun, adakah
kita memacu hidup kita dengan
cepat, sehingga tak pernah ada
masa buat kita untuk
menyelaraskannya untuk
melihat sekitar?
Tuhan, akan selalu berbisik
dalam jiwa, dan berkata lewat
kalbu kita. Kadang, kita
memang tak punya waktu
untuk mendengar, menyimak,
dan menyadari setiap ujaran-
Nya. Kita kadang memang
terlalu sibuk dengan bermacam
urusan, memacu hidup dengan
penuh nafsu, hingga terlupa
pada banyak hal yang melintas.
Teman, kadang memang, ada
yang akan "melemparkan batu"
pada kita agar kita mau dan
bisa berhenti sejenak.
Semuanya terserah pada kita.
Mendengar bisikan-bisikan dan
kata-kata-Nya, atau menunggu
ada yang melemparkan batu-
batu itu buat kita.
Kisah memberikan pelajaran berarti
bagi kita seperti kepekaan terhadap
lingkungan sekitar, dan pelajaran
berfikir posotif terhadap semua
permasalahan yang kita alami,
Harapan kepedulian dan doa

Ada sebuah kisah penuh hikmah
dari seorang ayah dan ke-3 anaknya
cerita ini bermula pada suatu sore
saat semua orang sedang sibuk
mengjar waktu untuk cepat pulang
kerumah untuk menghilangkan lelah
setelah satu harian berkerja
di sebuah halte busway tampak
3 anak kecil yang sedang menunggu
busway bersama ayah tercinta mereka.
mereka terlihat gembira sekali
seakan-akan tidak ada duka
dan kesedihan saat itu
Anak yang paling kecil
bagaikan seorang putri,
ia cantik dalam dekapan sang
ayah, sedangkan kedua anak
lainya yang putra sedang asyik
bermain-main kesana kemari
sepertinya mereka sangat menikmati
setiap permainan-permainannya.
Busway yang ditunggu-tunggu
pun akhirnya datang, semua orang
berburu-buru masuk menuju pintu
bus itu termasuk sang ayah dan
ketiga anaknya yang masih kecil2 itu
Kemudian keluarga itu dapat
tempat duduk di kursi busway
yang disusun memanjang seperti
kereta api listrik (KRL).
Walaupun sudah ada didalam bus
ke-2 putra sang ayah tidak
habis-habisnya bermain-main
mereka bermain petak umpet
di sela-sela tubuh orang dewasa
yang sebagian besar
mengisi ruang busway itu.
Mereka tertawa-tawa,
berteriak-teriak
seakan-akan berada ditaman
halaman rumahnya, saat itu
Terlihat ada beberapa
penumpang yang wajahnya
menjadi begitu muram
merasa terganggu dengan tingkah
ke dua anak sang ayah itu.
Hingga pada akhirnya
ada seorang penumpang pria
yang ketus menyatakan protesnya
dengan kasar ke sang bapak,
”Pak, tolong anaknya di atur ya,
disinikan penumpang juga ingin
tenang, sudah capek kerja, eh
pulang kok masih aja ada yang
ganggu!!”
Lalu sang bapak sambil
menggendong putrinya pun
menjawabnya dengan senyum,
”Maaf ya mas. Ibu mereka baru
saja meninggal sore ini di rumah
sakit, dan saya belum mengatakan
hal ini kepada mereka, nanti
begitu sampai di rumah saya akan
mengatakannya, biarlah mereka
merasakan kegembiraan yang
menjadi hak mereka, karena saya
merasa mereka akan banyak
kehilangan kegembiraan setelah
tahu bahwa ibu yang biasa
mengasuh mereka dan
menyayangi mereka setiap saat
sudah tidak bersama mereka lagi
selamanya.
Mas tidak
keberatankah kalau mereka
bermain sebentar saja di bus ini?”
Mendengar apa yang dibicarakan
sang bapak tadi, sebagian
penumpang yang mendengarnya
langsung terdiam dan merenung,
termasuk pria yang baru saja
memperotes sang bapak dengan
ketus. Tiba-tiba mereka teringat
akan kasih sayang dan kesalahan-
kesalahan yang pernah mereka
perbuat kepada ibunya.
Diam-diam diantara mereka ada
yang menggambil handphone di
saku celananya, lalu jari jempolnya
membuat baris kalimat,
"ibu
apakabar? besok pagi saya mau
pulang menjenguk ibu, maafkan
segala salah saya, ibu" kemudian
dia mengirimkan sms itu ke
nomor ibunya, dan berharap ia
masih diberi kesempatan untuk
berjumpa dengan ibunya besok.
***
Sahabat..
Jangan dahulukan berfikir
negatif
kepada orang lain, karena
setiap
orang mempunyai kisah yang
berbeda
dalam setiap waktu yang
dijalaninya
terkadang raut wajah yang
gembira
tersimpan kesedihan duka
nestapa
begitu pula dalam setiap
amarah
tersirat harapan, kepedulian
dan doa
dalam hidup, bukan hanya tentang
diri kita sendiri
tapi kita harus sang toleransi dan
memahami
tidak semua orang berjalan pada satu
tujuan
hargailah mereka dan jangan pernah
memaksaakan kehendaknya
Allah Maha tahu siapa yang terbaik
Amal ibadahnya.. :)
Antara Ayah, Anak dan Burung Gagak

Pada suatu petang seorang tua bersama
anak mudanya yang baru menamatkan
pendidikan tinggi duduk berbincang-
bincang di halaman sambil
memperhatikan suasana di
sekitar mereka.
Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di
ranting pokok berhampiran. Si ayah lalu
menuding jari ke arah gagak sambil
bertanya,
“Nak, apakah benda itu?”
“Burung gagak”, jawab si anak.
Si ayah mengangguk-angguk, namun
sejurus kemudian sekali lagi mengulangi
pertanyaan yang sama. Si anak
menyangka ayahnya kurang mendengar
jawabannya tadi, lalu
menjawab dengan sedikit kuat,
“Itu burung gagak, Ayah!”
Tetapi sejurus kemudian si ayah bertanya
lagi pertanyaan yang sama.
Si anak merasa agak keliru dan sedikit
bingung dengan pertanyaan yang sama
diulang-ulang, lalu menjawab dengan
lebih kuat,
“BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam
seketika.
Namun tidak lama kemudian sekali lagi
sang ayah mengajukan pertanyaan yang
serupa hingga membuat si anak hilang
kesabaran dan menjawab dengan nada
yang kesal
kepada si ayah,
“Itu gagak, Ayah.” Tetapi agak
mengejutkan si anak, karena si ayah sekali
lagi
membuka mulut hanya untuk bertanya
hal yang sama. Dan kali ini si anak benar-
benar hilang
sabar dan menjadi marah.
“Ayah!!! Saya tak tahu Ayah paham atau
tidak. Tapi sudah 5 kali Ayah bertanya
soal
hal tersebut dan saya sudah juga
memberikan jawabannya. Apa lagi yang
Ayah mau saya
katakan????
Itu burung gagak, burung gagak,
Ayah…..”, kata si anak dengan nada yang
begitu marah.
Si ayah lalu bangun menuju ke dalam
rumah meninggalkan si anak yang
kebingungan.
Sesaat kemudian si ayah keluar lagi
dengan sesuatu di tangannya. Dia
mengulurkan benda itu
kepada anaknya yang masih geram dan
bertanya-tanya. Diperlihatkannya sebuah
diary lama.
“Coba kau baca apa yang pernah Ayah
tulis di dalam diary ini,” pinta si Ayah.
Si anak setuju dan membaca paragraf
yang berikut.
“Hari ini aku di halaman melayani anakku
yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba
seekor gagak hinggap di pohon
berhampiran. Anakku terus menunjuk ke
arah gagak dan
bertanya,
“Ayah, apa itu?”
Dan aku menjawab,
“Burung gagak.”
Walau bagaimana pun, anakku terus
bertanya soal yang serupa dan setiap kali
aku
menjawab dengan jawaban yang sama.
Sehingga 25 kali anakku bertanya
demikian, dan demi
rasa cinta dan sayangku, aku terus
menjawab untuk memenuhi perasaan
ingin tahunya.
“Aku berharap hal ini menjadi suatu
pendidikan yang berharga untuk anakku
kelak.”
Setelah selesai membaca paragraf tersebut
si anak mengangkat muka memandang
wajah si
Ayah yang kelihatan sayu. Si Ayah dengan
perlahan bersuara,
“Hari ini Ayah baru bertanya kepadamu
soal yang sama sebanyak 5 kali, dan kau
telah hilang kesabaran serta marah.”
Lalu si anak seketika itu juga menangis
dan bersimpuh di kedua kaki ayahnya
memohon ampun atas apa yg telah ia
perbuat.
BANGGAKAN IBU KITA
Alkisah, beberapa tahun yang silam, seorang pemuda terpelajar dari Surabaya sedang berpergian naik pesawat ke Jakarta. Disampingnya duduk seorang ibu yang sudah setengah baya. Si pemuda menyapa, dan tak lama mereka terlarut dalam obrolan ringan. 

“Ibu, ada acara apa pergi ke Jakarta ?” tanya si pemuda. “Oh…saya mau ke Jakarta terus “connecting flight” ke Singapore untuk menengok anak saya yang ke dua”, jawab ibu itu. “Wouw… hebat sekali putra ibu”, pemuda itu menyahut dan terdiam sejenak.

Pemuda itu merenung. Dengan keberanian yang didasari rasa ingin tahu pemuda itu melanjutkan pertanyaannya. "Kalau saya tidak salah, anak yang di Singapore tadi , putra yang kedua ya bu? Bagaimana dengan kakak adik-adik nya?” “Oh ya tentu”, si Ibu bercerita : “Anak saya yang ketiga seorang dokter di Malang, yang keempat berkerja di perkebunan di Lampung, yang kelima menjadi arsitek di Jakarta, yang keenam menjadi kepala cabang bank di Purwokerto, dan yang ke tujuh menjadi Dosen di sebuah perguruan tinggi terkemuka Semarang.”"

Pemuda tadi diam, hebat ibu ini, bisa mendidik anak-anaknya dengan sangat baik, dari anak kedua sampai ke tujuh. “Terus bagaimana dengan anak pertama ibu?” Sambil menghela napas panjang, ibu itu menjawab, “Anak saya yang pertama menjadi petani di Godean Jogja nak. Dia menggarap sawahnya sendiri yang tidak terlalu lebar.” kata sang ibu.

Pemuda itu segera menyahut, “Maaf ya Bu… mungkin ibu agak kecewa ya dengan anak ibu yang pertama, karena adik-adiknya berpendidikan tinggi dan sukses di pekerjaannya, sedang dia menjadi seorang petani?”





Apa jawab sang ibu..???





Dengan tersenyum ibu itu menjawab :
“Ooo …tidak, tidak begitu nak. Justru saya SANGAT BANGGA dengan anak pertama saya, karena dialah yang membiayai sekolah semua adik-adiknya dari hasil dia bertani”
Pemuda itu terbengong….
 
Sumber : http://fithrifadhli.blogspot.com/2011/12/cerita-hikmah-kisah-seorang-ibu.html


NENEK PEMUNGUT DAUN
Alkisah pada sebuah kota di Pulau Madura, tersebutlah seorang nenek yang kesehariannya bekerja sebagai
menjual bunga cempaka di sebuah pasar.

Seperti kebiasaan setiap harinya usai berjualan, sang nenek selalu menyempa kan diri mampir ke Masjid Agung yang terdapat di kota itu dengan berjalan kaki walau jaraknya cukup jauh.

Ia kemudian berwudhu, masuk ke Masjid, dan melakukan shalat dhuhur.

Setelah berdzikir dan berdoa sekedarnya, ia segera keluar dari Masjid dan membungkuk-bungkukkan badannya di halaman Masjid. Untuk apa? Si nenek dengan sabarnya memunguti serta mengumpulkan daun-daun yang berserakan di halaman Masjid tersebut.

Selembar demi lembaran daun dikaisnya. Tak satu lembar daunpun ia lewatkan.

Tentu saja agak lama sang nenek membersihkan halaman Masjid dengan cara seperti itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh panas menyengat, hingga keringat pun jadi membasahi sekujur tubuhnya.

Banyak jemaah Masjid yang jatuh iba kepadanya.
Sehingga suatu hari Ta'mir Masjid memutuskan untuk membersihkan sendiri dedaunan itu sebelum si nenek tersebut datang.

Pada suatu hari, seperti biasanya sang nenek datang dan langsung masuk Masjid.
Berwudhu' dan dilanjutkan Shalat. Usai shalat, ketika ia hendak melakukan kebiasaan rutinnya, betapa terkejutnya ia. Sebab tak ada satu lembarpun daun yang berserakan disana. Ia kembali lagi ke Masjid dan menangis dengan sesenggukan di hadapan jamaah. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah dibersihkan sebelum kedatangannya.

Para jemaah mencoba menjelaskan bahwa mereka merasa kasihan kepadanya sehingga mereka mendahului membersihkan sebelum kedatangan si nenek.

"Jika kalian kasihan kepada saya, berikan kesempatan kepada saya untuk membersihkannya! Biarkan saya yang akan membersihkan" pinta nenek tersebut.

Singkat cerita, akhirnya sang nenek dibiarkan mengumpulkan dan membersihkan dedaunan itu seperti biasanya.

Karena orang-orang pada penasaran dengan kelakuan nenek tersebut, maka salah seorang kyai diminta untuk menanyakan kepada si nenek tersebut mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu.

Maka bertanyalah sang Kyai. Akan tetapi Perempuan tua itu hanya mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat :

Pertama : Hanya Kyai yang mendengarkan rahasianya.

Kedua : Rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup.

(Sekarang sang nenek telah meniggal dunia dan kita dapat mendengarkan rahasia tersebut)

Setelah sang Kyai berjanji, maka berkatalah si nenek :
"Saya ini perempuan bodoh, Pak Kyai." tuturnya.
"Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Yang saya tahu, saya tidak mungkin selamat pada hari kiamat dan di akhirat tanpa mendapat syafaat Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya mengucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Memberi syafaat kepada saya. Biarlah semua dedaunan itu bersaksi bahwa saya telah membacakan shalawat kepadanya." tambah nenek tua tersebut.

Sang kyai hanya mampu tertegun mendengarkan cerita nenek tersebut. Seakan tidak percaya dengan apa yang telah didengarnya.

Perempuan tua yang hanya dari sebuah kampung itu, tidak saja telah mengamalkan dan mengungkapkan rasa cintanya kepada Rasulullah SAW dalam bentuknya yang tulus. Ia juga telah menunjukkan sifat kerendahan hati (tawadhdhu’) di hadapan manusia, dan tadharru’ (kerendahan diri ke Hadirat Tuhannya), serta pengakuan akan keterbatasan amal dihadapan Allah SWT.

Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang tinggi, yang amat luhur.

Ia sadar bahwa dia tidak dapat hanya mengandalkan amalannya untuk dapat selamat di Akhirat kelak.
Dia sangat bergantung pada Rahmat Allah SWT.
Dan siapa lagi yang menjadi rahmat di semesta alam ini selain Rasulullah SAW?

Sehingga syafaat dari Rasulullah itulah yang sangat dia harapkan.

Subhanallah,
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad.

Kisah ini dituturkan oleh salah satu Kyai di Madura, Bapak D. Zawawi Imron (Dikenal juga sebagai Penyair yang banyak dekat dengan Ulama').
sumber : http://zilzaal.blogspot.com/2012/07/kisah-penuh-hikmah-nenek-si-pemungut.html

Rahasia Allah Menguji HambaNya

"Kamu sungguh-sungguh akan diuji terhadap hartamu dan dirimu" (Ali Imran,ayat 186)

Ayat tersebut menunjukkan keseriusan bahwa Allah akan menguji hambaNya.


Dalam Allah menguji hambaNya pada hakikatnya menunjukkan bahwa Allah mengakui keimanan yang ada pada hamba. pengakuan iman ini berarti imannya hamba diterima Allah.

Rahasia lainnya adalah Allah menarik hamba menuju taubat. sehingga hamba bisa dekat dengan Allah.

Rahasia selanjutnya adalah Allah memprotes hamba menjadi hamba yang suci disisiNya.

Dengan kita mengetahui rahasia dibalik ujian yang Allah berikan kepada kita. seharusnya kita bisa menyikapinya dengan berkhusnuzon kepada Allah atas setiap ujian yang Allah berikan.

UNTUK KITA RENUNGKAN

1) Jangan sekali-kali kita meremehkan sesuatu perbuatan baik walaupun hanya sekadar senyuman.

2) Dunia ini umpama lautan yg luas. Kita adalah kapal yg belayar di lautan telah ramai kapal karam didalamnya.. andai muatan kita adalah iman, dan layarnya takwa, nescaya kita akan selamat dari tersesat di lautan hidup ini.

3) Hidup tak selalunya indah tapi yang indah itu tetap hidup dalam kenangan.

4) Setiap yang kita lakukan biarlah jujur kerana kejujuran itu telalu penting dalam sebuah kehidupan. Tanpa kejujuran hidup sentiasa menjadi mainan orang.

5) Hati yg terluka umpama besi bengkok walau diketuk sukar kembali kepada bentuk asalnya.

6) Dalam kerendahan hati ada ketinggian budi. Dalam kemiskinan harta ada kekayaan jiwa. Dalam kesempitan hidup ada kekuasaan ilmu.

7) Ikhlaslah menjadi diri sendiri agar hidup penuh dengan ketenangan dan keamanan. Hidup tanpa pegangan ibarat buih-buih sabun. Bila-bila masa ia akan pecah.

8) Kegagalan dalam kemuliaan lebih baik daripada kejayaan dalam kehinaan. Memberi sedikit dengan ikhlas pula lebih mulia dari memberi dengan banyak tapi diiringi dengan riak.

9) Tidak ada insan suci yang tidak mempunyai masa lampau dan tidak ada insan yang berdosa yang tidak mempunyai masa depan.

10) Kata-kata yang lembut dapat melembutkan hati yang lebih keras dari batu.Tetapi kata-kata yang kasar dapat mengasarkan hati yang lunak seperti sutera.

11) Lidah yang panjangnya tiga inci boleh membunuh manusia yang tingginya enam kaki.

12) Agama tidak pernah mengecewakan manusia. Tetapi manusia yang selalu mengecewakan agama.

13) Nafsu mengatakan perempuan itu cantik atas dasar rupanya. Akal mengatakan perempuan itu cantik atas dasar ilmu dan kepintarannya. Dan hati mengatakan perempuan itu cantik atas dasar akhlaknya.

14) Keikhlasan itu umpama seekor semut hitam di atas batu yang hitam di malam yang amat kelam. Ianya wujud tapi amat sukar dilihat.

15) Hidup memerlukan pengorbananan. Pengorbanan memerlukan perjuangan. Perjuangan memerlukan ketabahan. Ketabahan memerlukan keyakinan. Keyakinan pula menentukan kejayaan. Kejayaan pula akan menentukan kebahagiaan.

16) Seseorang yang bijak melahirkan kata-kata selalunya disanjung sehingga ia mula bercakap kosong

17) Harta akan habis digunakan tanpa ilmu tetapi sebaliknya ilmu akan berkembang jika ianya digunakan.

18) Kekayaan bukanlah satu dosa dan kecantikan bukanlah satu kesalahan. Oleh itu jika anda memiliki kedua-duanya janganlah anda lupa pada Yang Maha Berkuasa.

19) Sahabat yang tidak jujur ibarat dapur yang berhampiran. Jikalau pun kamu tidak terkena jelaganya sudah pasti akan terkena asapnya.

20) Mengapa manusia gemar mencetuskan pertelingkahan sedangkan manusia itu sendiri dilahirkan dari sebuah kemesraan.

21) Kita sentiasa muda untuk melakukan dosa tetapi tidak pernah tua untuk bertaubat.

22) Gantungkan azam dan semangatmu setinggi bintang di langit dan rendahkan hatimu serendah mutiara di lautan.

23) Setiap mata yang tertutup belum bererti ia tidur. Setiap mata terbuka belum bererti ia melihat.

24) Jadikan dirimu bagai pohon yang rendang di mana insan dapat berteduh. Jangan seperti pohon kering tempat sang pungguk melepas rindu dan hanya layak dibuat kayu api.

25) Menulis sepuluh jilid buku mengenai falsafah lebih mudah daripada melaksanakan sepotong pesanan.

26) Jangan menghina barang yang kecil kerana jarum yang kecil itu kadang- kadang menumpahkan darah.

27) Kegembiraan ibarat semburan pewangi, pabila kita memakainya semua akan dapat merasa keharumannya. Oleh itu berikanlah walau secebis kegembiraan yang anda miliki itu kepada teman anda.

28) Esok pasti ada tetapi esok belum pasti untuk kita. Beringat-ingatlah untuk menghadapi esok yang pastikan mendatang.

29) Reaksi emosi jangan dituruti kerana implikasinya tidak seperti yang diimaginasi .

30) Sahabat yang beriman ibarat mentari yang menyinar. Sahabat yang setia bagai pewangi yang mengharumkan. Sahabat sejati menjadi pendorong impian. Sahabat berhati mulia membawa kita ke jalan Allah.

31) Orang yang bahagia itu akan selalu menyediakan waktu untuk membaca kerana membaca itu sumber hikmah menyediakan waktu tertawa kerana tertawa itu muziknya jiwa, menyediakan waktu untuk berfikir kerana berfikir itu pokok kemajuan, menyediakan waktu untuk beramal kerana beramal itu pangkal kejayaan, menyediakan waktu untuk bersenda kerana bersenda itu akan membuat muda selalu dan menyediakan waktu beribadat kerana beribadat itu adalah ibu dari segala ketenangan jiwa.

32) Penglihatan itu sebagai panah iblis yang berbisa, maka siapa yang mengelakkannya kerana takut padaKu, maka Aku akan menggantikannya dengan iman yang dirasakan manisnya dalam hati...

33) "Wanita yang cantik tanpa peribadi yang mulia, umpama kaca mata yangbersinar- bersinar, tetapi tidak melihat apa-apa"

34) "Kekecewaan mengajar kita erti kehidupan. Teruskan perjuangan kita walaupun terpaksa menghadapi rintangan demi rintangan dalam hidup"

35) Tanda Orang Bijaksana Ialah Hatinya Selalu Berniat Suci; Lidahnya Selalu Basah Dengan Zikrullah; Matanya Menangis Kerana Penyesalan (Terhadap Dosa); Sabar Terhadap Perkara Yang Dihadapi Dan Mengutamakan Akhirat Berbanding Dunia.

36) Jika kejahatan di balas kejahatan, maka itu adalah dendam. Jika kebaikan dibalas kebaikan itu adalah perkara biasa. Jika kebaikan dibalas kejahatan, itu adalah zalim. Tapi jika kejahatan dibalas kebaikan, itu adalah mulia dan terpuji."

37) "Hidup umpama aiskrim. Nikmatilah ia sebelum cair"

38) "Kata-kata itu sebenarnya tidak mempunyai makna utk menjelaskan perasaan. Manusia boleh membentuk seribu kata-kata, seribu bahasa. Tapi kata-kata bukan bukti unggulnya perasaan"

39) "Hidup tidak boleh berpandukan perasaan hati yg kadangkala boleh menjahanamkan diri sendiri. Perkara utama harus kita fikirkan ialah menerima sesuatu atau membuat sesuatu dgn baik berlandaskan kenyataan"

40) "Hidup adalah gabungan antara bahagia dan derita. Ia adalah menguji keteguhan iman seseorang. Malangnya bagi mereka yg hanya mengikut kehendak hati tidak sanggup menerima penderitaan.

41) Hadiah Terbaik : Kepada kawan - Kesetiaan Kepada musuh - Kemaafan Kepada ketua - Khidmat Kepada yang muda - Contoh terbaik Kepada yang tua - Hargai budi mereka dan kesetiaan. Kepada pasangan - Cinta dan ketaatan Kepada manusia - Kebebasan

42) "Berfikir secara rasional tanpa dipengaruhi oleh naluri atau emosi merupakan satu cara menyelesaikan masalah yg paling berkesan"

43) "Hiduplah seperti lilin menerangi orang lain, janganlah hidup seperti duri mencucuk diri dan menyakiti orang lain."

44) "Dunia ini ibarat pentas. Kita adalah pelakonnya. Maka berlumba-lumbalah beramal supaya hidup bahagia di dunia dan akhirat"

45) "Akal itu menteri yang menasihati, Hati itu ialah raja yang menentukan, Harta itu satu tamu yang akan berangkat, kesenangan itu satu masa yang ditinggalkan".

46) "Selemah-lemah manusia ialah orang yg tak boleh mencari sahabat dan orang yang lebih lemah dari itu ialah orang yg mensia-siakan sahabat yg telah dicari"

47) "Cakap sahabat yg jujur lebih besar harganya daripada harta benda yg diwarisi dari nenek moyang"

48) "Ingatlah, sabar itu iman, duit bukan kawan, dunia hanya pinjaman dan mati tak ber teman.."

49) "Lidahmu adalah bentengmu, jika engkau menjaganya maka ia akan menjagamu, dan jika engkau membiarkannya maka ia tidak akan mempedulikanmu"

50) "Orang yg paling berkuasa adalah orang yg dapat menguasai dirinya sendiri"

51) "Seseorang menganggap sekatan sebagai batu penghalang, Sedangkan orang lain menganggapnya sebagai batu lonjatan."

52) "Kalau kita melakukan semua yang kita upaya lakukan, sesungguhnya kita akan terkejut dengan hasilnya."

53) "Kita selalu lupa atau jarang ingat apa yang kita miliki, tetapi kita sering kali ingat apa yang ora ng lain ada."

54) "Apa yang diperolehi dalam hidup ini, adalah sepenuhnya daripada apa yang kita berikan padanya."

55) "Fikirkan hal-hal yang paling hebat, Dan engkau akan menjadi terhebat. Tetapkan akal pada hal tertinggi, Dan engkau akan mencapai yang tertinggi."

56) "Dunia ini tiada jaminan melainkan satu peluang."

57) "Kehidupan kita di dunia ini tidak menjanjikan satu jaminan yang berkekalan. Apa yang ada hanyalah percubaan, cabaran dan pelbagai peluang. Jaminan yang kekal abadi hanya dapat ditemui apabila kita kembali semula ke pada Ilahi."

58) "Rahsia kejayaan hidup adalah persediaan manusia untuk menyambut kesempatan yang menjelma."

59) "Kekuatan tidak datang dari kemampuan fizikal,tetapi ianya datang dari semangat yang tidak pernah mengalah."

60) "Mengetahui perkara yang betul tidak memadai dan bermakna jika tidak melakukan perkara yang betul."

61) "Kecemerlangan adalah hasil daripada sikap yang ingin sentiasa melakukan yang terbaik."

62) "Jadikan sebagai aturan hidup untuk melakukan yang terbaik dalam apa jua yang dilakukan, pasti akan menghasil kecemerlangan.

63) “Kehidupan ini dipenuhi dengan seribu mcm kemanisan tetapi untuk mencapainya perlu sejuta macam pengorbanan dan kepahitan..manis tidak akan dtg sendiri”

64) Sehalus-halusnya musibah adalah ketika kedekatan kita dengan Allah perlahan-lahan tercabut. Dan itu biasanya ditandai dengan menurunnya kualiti ibadah.

65) kehebatan orang yang bertawakal itu adalah kerana mereka berserah seluruh jiwa raga kepada ALLAH. Mereka terlalu yakin sehingga percaya pada sandaran Maha Suci ALLAH.

66) Jika kita memelihara kebencian dan dendam, maka seluruh waktu dan pikiran yang kita miliki akan habis dan kita tidak akan pernah menjadi orang yang produktif.

67) Kekurangan orang lain adalah ladang pahala bagi kita untuk memaafkannya, mendoakannya, memperbaikinya, dan menjaga aibnya.

68) Bertambah kuat kepercayaan kepada agama, bertambah tinggi darjatnya di dalam pergaulan hidup, dan bertambah naik tingkahlaku dan akal budinya.

69) Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia ,
lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya .
Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.

70) Sesiapa yang berbohong hilanglah air mukanya dan sesiapa yang buruk akhlaknya banyaklah dukacitanya.

71) Akan datang kepada manusia suatu zaman tidak akan reda mata orang yang bijaksana.

72) Sesungguhnya orang bertalam dua muka bukan seorang yang jujur di sisi Allah.

73) Aku pernah memindahkan batu-bata dan memikul besi, tetapi aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih berat daripada hutang.

74) Tidak ada sesuatu yang lebih meletihkan badan daripada permainan.

75) Aku pernah makan makanan yang baik dan memeluk yang terbaik tetapi aku tidak pernah melihat sesuatu yang lebih lazat daripada kesihatan.

76) Janganlah kamu duduk lama di dalam tandas kerana ia akan mewarisi penyakit buasir.

77) Berdiam diri itu adalah hikmah (perbuatan yang bijak) sedangkan amat sedikit orang yang melakukannya.

78) Sesungguhnya lama bersendirian itu dapat memahami untuk berfikir dan lama berfikir itu adalah petunjuk jalan ke syurga.

79) Kehinaan dalam melakukan ketaatan kepada Allah lebih mendekatkan diri daripada mulia dengan maksiat (perkara menyebabkan dosa) kepada-Nya.

80) Kata-kata nasihat amat menyukarkan bagi orang bodoh, sebagaimana sukarnya berjalan di atas jalan yang tidak rata bagi seorang tua.

81) Sekiranya kamu di dalam solat, jagalah hatimu, sekiranya kamu makan, jagalah kerongkongmu, sekiranya kamu berada di rumah orang lain, jagalah kedua matamu dan sekiranya kamu berada di kalangan manusia, jagalah lidahmu.

82) Tidak ada kebaikan bagimu untuk mempelajari apa yang belum kamu tahu sedangkan kamu belum beramal dengan apa yang kamu tahu.

83) Ingatlah dua perkara iaitu Allah dan mati, lupakan dua perkara lain iaitu kebaikanmu terhadap hak dirimu dan kebaikanmu terhadap orang lain.

84) Bukanlah harta itu seperti kesihatan dan bukanlah nikmat itu seperti jiwa yang baik.

85) Sesiapa yang melihat-lihat keaiban diri, dia tidak akan peduli keaiban orang lain.

86) Sesiapa yang tidak mengenakan pakaian takwa, dia tidak akan ditutupi dengan suatu apa pun.

87) Sesiapa yang reda rezeki Allah, dia tidak akan sedih dengan apa yang ada di tangan orang lain.

88) Sesiapa yang mencabut pedang kezaliman, dia akan memotong tangannya.

89) Sesiapa yang menggali telaga untuk saudaranya, dia akan terjatuh ke dalamnya.

90) Sesiapa yang mencabut hijab (penghadang) orang lain, akan terbukalah auratnya (keaibannya).

91) Sesiapa yang memendamkan sesuatu perkara, dia akan mendapat celaka.

92) Sesiapa yang membahayakan dirinya, dia akan binasa.

93) Sesiapa yang tidak menggunakan akalnya, dia akan dihina.

94) Sesiapa yang bersifat takbur dengan manusia, dia akan dikeji.

95) Sesiapa yang menyelidiki dengan mendalam sesuatu pekerjaan (perkara), dia akan berasa jemu.

96) Sesiapa yang tidak berpengalaman dalam setiap urusan, dia akan dikhianati.

97) Sesiapa yang mengetahui ajal mautnya, akan pendeklah impiannya.

98) Sesiapa yang bersahabat dengan orang rendah akhlak, dia dipandang hina.

99) Kebahagiaan terletak pada kemenangan memerangi hawa nafsu dan menahan kehendak yang berlebih-lebihan. ( Imam Al-Ghazali ).

100) Bahagialah orang yang dapat menjadi tuan untuk dirinya, menjadi kusir untuk nafsunya dan menjadi kapten untuk bahtera hidupnya. ( saidina Ali Abi Talib ).

101) Tahan menderita kepahitan hidup sehingga penderitaan menjadi kekayaan adalah bahagia. ( Hamka ).

102) Kenal akan keindahan dan sanggup menyatakan keindahan itu kepada orang lain adalah bahagia. ( Hamka ).

103) Bahagia sekali orang-orang yang menahan lidahnya daripada berkata-kata secara berlebih-lebihan dan mendermakan hartanya yang lebih. ( maksud hadis).

104) Berbahagialah orang yang dapat menyalahkan dirinya sendiri sebelum menyalahkan orang lain. ( Maksud hadis ).

105) Perluaskanlah bidang dan minat dan kegemaran anda supaya masa anda tidak terbuang dengan sia-sia yang boleh menghanyutkan anda dalam kegiatan atau arus fantasi yang menjahanamkan diri anda.

105) Anggaplah dunia sebagai sebuah tempat yang penuh dengan beraneka perkara menarik yang menunggu anda untuk meneroka dan mempelajarinya.

106) Anda perlu sentiasa bersedia untuk memberi pertolongan, bantuan dan khidmat kepada orang lain.

107) Bersyukur dan bergembiralah terhadap kejayaan dan kemajuan yang dicapai oleh orang lain dan jangan sekali-kali anda merasa cemburu atau iri hati terhadap mereka.

108) Anda hendaklah lebih banyak berfikir dan bercakap tentang pengalaman-pengalaman yang menggembirakan daripada pengalaman-pengalaman yang membawa duka nestapa.

109) Bersyukur dan berpuas hatilah dengan apa yang anda miliki sekarang.Jangan sekali-kali berfikir bahawa anda akan bergembira setelah memiliki perkara-perkara yang tidak anda miliki sekarang.

110) “Bukan semua yang menggembirakan hati kita baik untuk kita. Kadang-kadang yang menggembirakan itu tersembunyi derita. Dan bukan semua yang memualkan hati kita tidak baik untuk kita. Kadang-kadang di situlah letaknya bahagia.”

111)“Biar pendiam tapi berisi, daripada bising menyusahkan orang; biar banyak ingatkan mati, daripada hidup bagaikan arang.”

112) “Paling indah hidup apabila kita mendapat semua yang kita inginkan, tapi paling tak indah bila dah dapat itulah punca masalah hidup kita.”

113) “Pengetahuan adalah teman anda yang terbaik. Ia sentiasa mengikut anda ke mana pun anda pergi. Tatkala semua orang menolak anda, pengetahuan tetap membisikkan sesuatu yang berharga.”

114) “Orang yang banyak duit selalunya tak bawa duit dalam poket tapi kadang-kadang orang yang tak bawa duit dalam poket sebab memang tak berduit.”

115) ”Sembahyang itu ketenangan. Ketenangan benihnya kepintaran, kepintaran itu jawapnya kecemerlangan. ”

116) “Jadilah orang cerdik supaya senang hidup tapi kalau dah terlalu senang selalu jadi tak cerdik.”

117) “Apa nak takut dengan madu, masuk ke perut jadi ubat; tapi takutilah lebah, kalau menyerang boleh padam.”

118) “Tupai kalau tak pernah jatuh ke tanah kira memang pandai, tapi bila jatuh itu tentu terlebih pandai.”

119) “Berlarilah terus hingga ke garisan penamat, sebab perlumbaan yang tidak sampai ke garisan penamat tidak pernah selesai.”

120) “Jika anda mengaku orang jadilah orang, jangan jadi orang-orang.”

121) “Usah mimpi menakluk bintang kalau bulan pun tak kelihatan.”

122) “Jika anda diperdaya orang, itu tandanya anda baik, sebab orang jahat tak akan pilih orang jahat untuk diperdayakan.”

123) “Belumlah seseorang itu layak digelar pendekar selagi dia belum berjuang.”

124) “Jangan takut terlambat. Yang paling bahaya adalah berhenti dan langsung tak bertindak.”

125) “Nak pandai belajarlah, tapi kalau nak memandai-mandai tak payah tunggu pandai.”

126) “Manusia takut pada hantu tapi tak takut berperangai macam hantu.”

127) “Tuhan memberikan kita dua kaki untuk berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan sekeping hati pada kita ? Kerana Tuhan telah memberikan sekeping lagi hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta …
Bunda, Umar sayang bunda

“Bunda, kenapa Allah gak kasih kita hidup enak yah?” tanya seorang anak pada ibunya.

“Mungkin karena Allah amat sayang sama kita,” jawab bundanya dengan santun.

“Begitu ya, bunda?” Anaknya berujar.

“Iya, nak. Allah amat sayang sama kita, Allah gak mau kita terlena sama nikmat dunia,” sambil meneteskan air mata Bundanya berujar pelan.

Sore pun menjelang, bersiaplah Umar kecil untuk pergi ke masjid dekat rumahnya. Mengenakan peci kesayangannya dan kain sarung yang agak kumal. Langkahnya berpacu dengan suara iqamah petang itu.Dari sudut jendela, bundanya tertegun melihat anaknya amat riang mendengar panggilan Allah itu.

“Ayo, nak, bergegas. Jangan sampai kau telat shalat maghrib ini!” teriak bundanya dari balik jendela.

“Iya, Bunda. Assalamu’alaikum. ..” jawab Umar.

Bangga rupanya bunda Umar ini, melihat pelita kecilnya rajin ibadah. Matanya berkaca-kaca saat teringat Ramadhan tahun yang lalu.

“Sayang, andai kau lihat anak kita saat ini, dia lucu sekali,” gumam bunda Umar dalam hati.

Melayang pikiran bunda Umar, mencoba mengingat setahun yang lalu di kamar ini. Selepas ia tunaikan shalat maghrib, diraihnya Mushaf kecil agak kusam lalu air matanya menetes perlahan.

“Sayang, aku rindu saat-saat itu,” lirihnya pelan sebelum membaca Ar-Rahman malam itu.

“Andai kau ada di sini sayang, melihat tingkah Umar yang lucu. Memegang pipinya yang tembem, kau elus rambutnya yang lebat. Akhhh… Betapa nikmat, sayang. Andai Allah berikan kesempatan kita berkumpul kembali, menikmati lantunan suaramu saat kau jadi Imam kami, kau bacakan surat kesukaanmu, kau do’akan kami semua agar kami sehat selalu. Kau berikan tanganmu untuk kukecup tanda baktiku untukmu. Kau elus kepala imut Umar, sayang. Andai kesempatan itu kembali terulang.”

“Bunda, kenapa nangis?” dielusnya pipi putih Bunda oleh Umar.

“Bunda gak apa-apa kok, nak. Bunda cuma kangen sama ayah,” sambil dikecupnya kening Umar yang baru pulang dari masjid.

“Bunda, emang ayah ke mana?” tanya polos Umar.

Sambil menitikan air mata, Bunda pun membelai kepala kecil Umar.

“Ayah udah ketemu sama Allah, nak. Ia tersenyum di sana. Ayah titip pesen kalo Umar harus jaga Bunda. Kau mau, nak?” tanya Bunda sambil mengusap air mata.

“Mau, Bunda. Bunda kesayangan Umar. Umar pastiii jagaa bunda,” sambil tersenyum riang Umar menjawab.

Tawa kecil pun meledak di malam sunyi itu.

“Ayo, nak. Mari kita tidur. Besok pagi-pagi kita temui ayah. Umar harus janji sama ayah bakal jaga Bunda ya?” ajak Bunda.

“Iya, Bunda. Umar janji jaga Bunda,” mata Umar pun seraya tertutup.

“Masya Allah…” teriakku terbangun dari tidur. Tak terasa sudah hampir 3 jam aku tertidur amat pulas. Sesaat tersadar kalau malam ini, aku bermimpi bertemu Umar dan suamiku.

“Allahu akbar…” tak terasa aku kembali meneteskan air mata.

Terkenang semua yang pernah terjadi malam ini, kecelakaan yang merengut kedua belahan jiwa membuatku kembali menitikan air mata.

Masih ingat olehku, bagaimana senyum manis Umar sebelum berangkat shalat ke masjid. Masih ingat olehku, bagaimana suamiku mencium keningku sebelum aku pergi tidur.

“Tuhan… Jaga belahan Jiwaku. Berilah mereka tempat yang lapang, ya Rabb. Kumpulkan mereka sebagai umatmu yang bertakwa. Tuhan… Kumpulkan kami kembali di JannahMu. Aku rindu Umar…” do’aku lirih menutup qiyamul lail malam ini.

Bunda sayang kalian… Tunggu bunda yah! Kita pasti akan bertemu kembali, sayang.

Laa ilaaha illaa annta subhaanaka inni kunntu minazhahaalimin. ..Laa haula walaa quwwata illaa billaahil’aliyyil’ azhim

AGAR DOA KITA CEPAT TERKABUL

bagaimanakah cara berdoa yang disukai Allah sehingga peluang terkabulkannya menjadi lebih dekat?

Dalam beberapa kitab yang membahas tentang doa seperti yang dikutip oleh Mundzir Nadzir dalam Afdhaliyyah Al-Wasa’il disebutkan bahwa ada empat belas kunci agar Allah cepat mengabulkan permohonan. Pertama, bacalah basmalah dan hamdalah (alhamdulillah) atau pujian kepada Allah serta shalawat kepada Rasulullah, keluarga serta sahabatnya untuk mengawali permohonan. Kedua, mohonlah ampunan atas kesalahan dan dosa yang telah diperbuat dengan mengucapkan istighfar.

Ketiga, sampaikan permohonan itu dalam kedaan suci, memiliki wudhu, bahkan apabila perlu lakukanlah mandi taubat. Keempat, sampaikanlah permohonan dengan hati yang khusuk dan tertuju sepenuhnya kepada Allah. Kelima, berdoa dengan hati ikhlas, tanpa paksaan, penuhi kecintaan serta kepatuhan kepada Allah. Keenam, menghadap kiblat, karena hal itu sangat disukai oleh Allah. Ketujuh, membersihkan perut dari makanan yang haram. Jika pernah makan atau minum sesuatu yang dilarang, kosongkanlah dulu pengaruhnya seraya bertobat. Jika pernah makan makanan hasil korupsi atau hasil curian, misalnya, segeralah bertobat dan tak mengulanginya lagi.

Kedelapan, ucapkanlah permohonan dengan suara lirih bukan lantang. Kesembilan, gunakanlah wasilah (perantara) melalui para Nabi dan orang-orang suci lainnya. Kesepuluh, saat berdoa tidak memandang ke atas. Kesebelas, utarakan permohonan secara berulang-ulang dengan bahasa yang dimengerti, dan tidak meminta hal-hal yang berbau maksiat, contohnya memohon agar menang lotere dan lain sebagainya. Kedua belas, merentangkan kedua tangan hingga sejajar dengan pundak selayaknya orang berdoa. Ketiga belas, jika memang benar-benar ingin memohon kepada Allah, usahakan diawali dengan shalat sunnah hajat. Sebab, dalam, beberapa Hadist disebutkan, jika kita menginginkan pertolongan Allah, maka dirikanlah shalat dua rekaat lalu mintalah kepada Allah. Menurut sabda Nabi, permintaan itu akan dikabulkan. Keempat belas, harus yakin bahwa Allah mengabulkan doanya. Sabda Rasulullah, "Berdoalah kepada Allah dan kalian yakin Allah mengabulkannya."


Tingkatan Hati

tingkat hati yang paling luar disebut Shadr (dada) dan tingkat hati yang lebih dalam disebut Qalb. Lebih bawah lagi disebut Fu’ad dan tingkatan hati yang paling dalam disebut Lub.

Orang yang perjalanannya hampir mencapai hati yang paling bawah disebut ulul albab. Itu adalah tingkatan yang paling luar biasa karena kalau perjalanan sudah sampai pada hati yang paling dalam, kita akan menemukan sirul asral, rahasia dari segala rahasia.

Sebenarnya, perjalanan kita mendekati Tuhan ialah untuk menyerap cahaya Allah Swt. Kalau kita sudah sampai pada Lub, Tuhan akan menarik kita lebih dalam dengan bantuan-Nya.

Imam al-Ghazali menyatakan hal ini ketika menjelaskan tentang misykat cahaya. Ia menulis, “Perumpamaan cahaya Allah itu seperti misykat, lampu yang disimpan di sebuah di sebuah relung.”

Hati kita yang paling dalam itu bercahaya. “Kalau kita bersihkan hati itu, cahaya akan keluar dan cahaya itu disambut cahaya Tuhan dari langit. Bertambahlah cahaya itu di atas cahaya, nurun ‘ala al-nur.

Jadi, ketika kita berkata, “Ihdinash shirathal mustaqim”, sebetulnya kita berkata, “Tuhan berikanlah petunjuk kepadaku dan tambahlah petunjuk itu.”

Untukmu para suami/istri dan calon suami/istri...

 

Ketika suatu saat dirimu akan menikah dgn
seorang wanita, ataupun saat ini kau sdh
terikat dlm sebuah pernikahan.
Tentunya pernikahan itu melewati proses
AKAD-NIKAH bukan?
Yang intinya berbunyi ;
''aku terima nikahnya si dia binti ayah si dia
dengan Mas Kahwinnya ,,,,,,,''
Singkat, padat dan jelas. Tapi tahukan
makna 'perjanjian/ikrar'' tersebut ?
''maka aku tanggung dosa2nya si dia dari
ayah dan ibunya, dosa apa saja yg telah dia
lakukan, dari tidak menutup aurat hingga ia
meninggalkan sholat. Semua yg
berhubungan dgn si dia, aku tanggung dan
bukan lagi orang tuanya yg menanggung,
serta akan aku tanggung semua dosa calon
anak2ku''.
Jika aku GAGAL?
''maka aku adalah suami yang fasik, ingkar
dan aku rela masuk neraka, aku rela
malaikat menyiksaku hingga hancur
tubuhku''.
(HR. Muslim)
Duhai para istri,,
Begitu beratnya pengorbanan suamimu
terhadapmu, karena saat Ijab terucap,
Arsy_Nya berguncang karena beratnya
perjanjian yg di buat oleh manusia di depan
RABB nya, dgn di saksikan para malaikat dan
manusia, maka andai saja kau menghisap
darah dan nanah dari hidung suamimu,
maka itupun belum cukup untuk menebus
semua pengorbanan suami terhadapmu.

TUJUH MANFAAT SEDEKAH

1. mengundang rezeki, memberikan berkah pada harta yang ada pada kita

2.menolak bala, menjauhkan dari api neraka melepaskan dari kepicikan dunia akherat

3.Menyembuhkan penyakit,menghilangkan kesalahan &mensucikan diri dari dosa

4.menunda kematian dan memperpanjang umur

5.mendatangkan pertolongan yang diperlukan

6.meruntuhkan benteng setan

7.memupuk cinta kasih terhadap sesama dan menimbulkan rasa damai

saudaraku... Marilah kita mulai hidup kita dengan bersodakoh, agar menjadi orang yang lebih baik, amin....

RAHASIA BILANGAN DALAM SHOLAT

Nabi bersabda bahwa shalat adalah tiang agama. Shalat merupakan perkara yang pertama kali difardhukan oleh Allah swt kepada kaum muslimin.

Begitu pentingnya posisi shalat dalam Islam, sehingga pemaknaan atasnya tidak pernah habis. Seperti yang diungkapkan oleh Syaikh Nawawi al-Bantani mengenai rahasia bilangan dalam shalat.

Dalam kitabnya Syarah Sulamul Munajah menjelaskan adanya rahasia dibalik angka-angka dalam shalat. Lima waktu yang diwajibkan oleh Allah swt. kepada muslim menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan-Nya atas lima indera perasa ‘panca indra’ sekaligus merupakan upaya menutup berbagai keburukannya.

Oleh karena itu dua rakaat shalat shubuh merupakan panjatan rasa syukur atas kedua bibr yang terdapat dalam indera pengecap (mulut). Karena hanya dengan keduanyalah kita bisa merasai segala hal yang bersifat halus maupun kasar.

Sedangkan empat rakaat shalat dhuhur menunjuk pada rasa syukur kita atas indera penciuman (hidung) yang dapat mencium berbagai bau dari empat arah. Dengan demikian empat rakaat dhuhur sekalijgus dapat dijadikan sebagai semangat menutup keburukan yang datang dai empat arah itu juga.

Empat rakaat shalat ashar merupakan apresiasi manusia rasa syukur atas indera pendengaran (telinga) yang dapat menerima berbagai jenis suara dari empat arah. Adapun tiga raka’at maghrib menunjukkan rasa syukur manusia atas kemampuan melihat yang datang dari tiga arah; depan, kanan dan kiri. Sedangkan penglihatan kearah belakang tidak mungkin bisa.

Adapaun empat rakaat shalat isya’ merujuk pada rasa syukur manusia atas nikmat atas empat macam rasa; dingin, panas, pahit dan manis Demikianlah rahasia angka yang berhubungan dengan rakaat shalat.

Rabu, 02 Mei 2012

SYUKUR

Ada beberapa golongan orang dalam bersyukur kepada Allah.
Pertama,  golongan yang tidak mempunyai perhatian dalam bersyukur kepada Allah.
Kedua, golongan orang yang mempunyai perhatian untuk bersyukur kepada Allah tetapi belum mempunyai kesadaran bahwa syukurnya teramat sangat kurang.
Ketiga, golongan orang yang mempunyai perhatian untuk bersyukur kepada Allah dan juga mempunyai kesadaran bahwa syukurnya teramat kurang. Tetapi belum ada kesadaran bahwa syukurnya kurang tersebut merupakan sebuah kesalahan.
Keempat, golongan orang yang mempunyai perhatian untuk bersyukur kepada Allah dan juga mempunyai kesadaran bahwa syukurnya teramat kurang. dan ada kesadaran bahwa syukurnya kurang tersebut merupakan sebuah kesalahan.Tetapi tidak dibarengi dengan mohon ampun kepada Allah atas kurangnya bersyukur.
Kelima, golongan orang yang mempunyai perhatian untuk bersyukur kepada Allah dan juga mempunyai kesadaran bahwa syukurnya teramat kurang. dan mempunyai kesadaran bahwa syukurnya kurang tersebut merupakan sebuah kesalahan.Sehingga memohon ampun kepada Allah atas kurangnya bersyukur.

semoga bermanfaat

MENSUCIKAN HATI

Usaha mensucikan hati bertujuan untuk mencapai kedekatan diri kepada Allah sedekat-dekatnya. karena Allah Maha Suci maka harus didekati dengan kesucian. karenanya, hanya makhluk-makhluk Allah yang suci sajalah yang bisa dekat dengan yang Maha Suci.
Mensucikan hati artinya menghilangkan semua kotoran yang ada didalam hati. Antara lain : kekufuran, kemusyrikan, kamunafikan, kefasikan dan dosa-dosa lahir maupun batin.
Cara mensucikan hati ada 2 macam. Pertama, mengutamakan usaha untuk tidak mengotori hati terlebih dulu, baru kemudian usaha untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada didalam hati. Kedua, bersamaan antara usaha untuk tidak mengotori hati dengan usaha untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang ada didalam hati.
Usaha untuk tidak mengotori hati adalah dengan tidak mengotori hati yang diketahui dan disadari dosa-dosanya dan yang tidak diketahui dan tidak disadari dosa-dosanya.
Apabila dosa-dosa itu diketahui dan disadari, maka agar hati tidak terkotori lagi adalah dengan bertaubat.
Bertaubat
1. Bertaubat itu diperintah oleh Allah
Allah berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 8 yang artinya " Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubat nasuha".
Arti "nasuha" ialah bersih, semata-mata karena Allah, terlepas dari segala campuran. Maksudnya adalah taubat yang dasarnya karena adanya perintah Allah.
2. Bertaubat itu disukai Allah
 Keinginan untuk bertaubat adalah keinginan yang sangat mulia disisi Allah karena disukai Allah, seperti firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat 222  yang artinya : "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat". dan juga hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah : " Orang yang bertaubat itu kekasih Allah".
Usaha untuk menjadi orang yang bertaubat
Apabila ingin menjadi orang yang bertaubat, apa yang harus dilakukan?
Yang harus dilakukan adalah :
1. Hati harus ditanami dengan tanaman keyakinan bahwa taubat itu milik Allah
2. Menanamkan dalam hati tanaman ingin tahu dosa-dosa diri
3. Mohon Ampun kepada Allah
4. Berusaha untuk tidak mengulangi perbuatan dosa

bersambung...